21.09
0
Hal-hal yang sebaiknya kita lakukan saat perusahaan menyelenggarakan office party sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk menjual personal branding:

Membaur dalam Pesta
  1. Office party adalah waktu yang tepat untuk mengenal karyawan lain yang mungkin selama ini jarang Anda temui, apalagi bertegur sapa. Buatlah diri Anda senyaman mungkin dan buka kemungkinan untuk bisa masuk dalam  tiap kelompok yang hadir di pesta tersebut. 
  2. Untuk memulai sebuah percakapan, tersenyum dan menyapa adalah pintu masuk untuk berbaur. Anda bisa memulai pembicaraan tentang suasana pesta atau mungkin makanan dan minuman yang disajikan. Tapi ingat, bicarakan hal yang positif. Hal-hal yang sifatnya confidential sehubungan dengan pekerjaan sebaiknya tidak menjadi topik pembicaraan. Jangan sampai ‘dapur’ divisi Anda terekam orang lain.
  3. Bekali diri dengan wawasan yang luas sehingga ada banyak topik pembicaraan yang bisa Anda lontarkan. 
  4. Yang terpenting, jadilah diri sendiri, tidak perlu bersikap terlalu berlebihan. Norma utama yang harus Anda pegang adalah menjadi pribadi yang santun dan beretika serta berwawasan. Inilah kuncinya.
  5. Hal lain yang perlu dicermati adalah menjaga sikap. Jika bertemu dengan atasan, tidak ada salahnya jika Anda menyapa atasan. Tapi ingatlah, jangan sampai Anda sengaja dan melakukan segala cara untuk mendekati atasan dengan tujuan untuk dipromosikan.
  6. Penolakan mungkin saja datang dari sekelompok teman yang tak ingin berbaur dengan tamu lain. Dalam kondisi seperti ini, Anda harus mengevaluasi kembali hubungan ini. Bisa saja teman tersebut merasa minder sehingga hanya memilih untuk berada di zona nyamannya. Saatnya Anda untuk berani keluar dan membuka diri  serta membaur.  
  7. Do: Bersenang-senang sah-sah saja, tapi jangan lepas kendali. Biar bagaimanapun, reputasi Anda di kalangan kolega harus tetap dijaga.
  8. Don’t: Menggerutu atau berkomentar negatif tentang makanan atau suasana pesta kepada tiap orang yang Anda ajak ngobrol.

Datang Solo atau Plus One
  1. Tidak semua pesta yang diadakan oleh perusahaan itu memungkinkan Anda untuk membawa pasangan. Ada pesta yang khusus untuk internal perusahaan dimana sebaiknya kita tak membawa pasangan. Jika office party tersebut memang turut mengundang pasangan, maka ajaklah pasangan. Jika pasangan berhalangan hadir, sampaikan permintaan maaf serta alasannya kepada atasan atau panitia pesta. Ini merupakan bagian dari etika pergaulan.
  2. Bagi pasangan, menghadiri pesta kantor bisa saja menimbulkan rasa tidak nyaman. Bertemu dengan orang yang baru, apalagi ini adalah teman sekantor pasangan, tentu membebani dirinya agar bisa bersikap sempurna. 
  3. Sebelum acara, sampaikan tentang tema pesta, alasan diadakan, hingga siapa saja yang akan hadir. Sebutkan beberapa nama dan beri penjelasan siapa mereka, sehingga sebelum bertemu, pasangan sudah mendapatkan sekilas gambaran tentang orang-orang tersebut.
  4. Saat pesta berlangsung, perkenalkan pasangan Anda dengan para tamu. Sampaikan sedikit pengantar mengenai siapa orang yang diajak berkenalan dan siapa pasangan kita. Dengan demikian, mereka dapat lebih mudah berbincang-bincang dan pasangan tak lagi merasa canggung. Meskipun terlihat sederhana, bagaimana cara Anda memperlakukan pasangan akan membentuk personal branding Anda di antara teman sekerja dan atasan.
  5. Do: Carilah teman yang bisa akrab dengan pasangan untuk Anda perkenalkan pertama kali. Hal ini akan membantu pasangan untuk lebih santai saat pesta.
  6. Don’t: Membiarkan pasangan duduk seorang diri, sedangkan Anda sibuk menyapa semua orang di dalam ruangan.

Tidak Berlebihan

  1. Saat berada di pesta, bersikap yang wajar dan jadilah diri Anda yang terbaik. Tidak perlu mencari muka atau berpura-pura di depan atasan. Karena, kepura-puraan yang Anda lakukan pada akhirnya akan terlihat.
  2. Menjaga sikap berarti juga bersikap ramah kepada tiap orang yang Anda temui. Bahkan, jika Anda secara tak sengaja berpapasan dengan seseorang yang tidak Anda sukai. Tak ada salahnya jika di pesta ini Anda menegur dan menyapanya. Tanyakan kabarnya, siapa tahu di akhir pembicaraan Anda bisa menemukan hal yang menarik tentangnya. Ia pun akan mengingat Anda dan memasukkan Anda dalam daftar teman dari divisi lain, miliknya. Menyenangkan, bukan!
  3. Tidak tiap orang yang kita temui di acara pesta kantor adalah orang-orang yang menarik untuk kita ajak bicara. Jika menghadapi situasi seperti ini, jangan terburu-buru mengambil langkah seribu dan meninggalkan lawan bicara begitu saja. Katakan, Anda izin ke toilet, atau cukup katakana, “Daaah… sampai nanti.”  
  4. Do: Datang tepat waktu dan sebaiknya pulang setelah atasan meninggalkan pesta.
  5. Don’t: Terus mengikuti dengan siapa pun atasan mengobrol, dengan tujuan untuk menarik perhatiannya.

Curi Perhatian lewat Penampilan

  1. ‘Jualan’ yang paling halus tentang siapa kita saat berada di tengah keramaian, seperti pesta kantor, adalah melalui penampilan. Coba perhatikan hal-hal ini. Sudah serasikah penampilan Anda? Bersihkah pakaian yang Anda kenakan? Sesuaikah tataan rambut Anda?
  2. Sekarang ini sering kita menemui dress code untuk berbagai acara. Sebagai tamu, sudah sepatutnya Anda memenuhi dress code yang diminta oleh penyelenggara acara. Ini merupakan bagian dari cara Anda menghormati tuan rumah. Apalagi jika yang menjadi host pesta adalah atasan sendiri.
  3. Meski pesta kantor diadakan dalam suasana informal, tetap penting bagi Anda untuk memperhatikan busana yang Anda kenakan. Yang paling aman, pilih busana sesuai tema, kasual namun tetap sopan. Jangan sampai Anda salah kostum. Penampilan juga harus ditunjang dengan tubuh yang bersih dan wangi. Badan yang wangi dan mulut yang segar akan membuat kepercayaan diri Anda meningkat.
  4. Do: Luangkan waktu untuk menata rambut Anda di salon langganan.
  5. Don’t: Mengenakan rok yang terlalu mini atau belahan yang terlalu tinggi serta atasan yang terlalu rendah.

Hindari Bergosip

  1. Memulai pembicaraan dengan sebuah gosip memang paling bisa menarik perhatian orang di sekitar. Tapi, ini bukanlah langkah yang bijaksana. Sebaiknya anda tidak terjebak dalam lingkaran gosip di perusahaan. Mengapa? Pertama, Anda tidak tahu duduk permasalahan yang sebenarnya. Kedua, kita tidak tahu siapa orang yang kita ajak bicara. Bisa jadi, apa yang Anda sampaikan bisa ‘dipakai’ untuk kepentingannya atau orang tersebut ternyata ‘CCTV’ perusahaan sehingga apa yang dia lihat atau dia dengar bisa sampai ke manajemen. 
  2. Bagaimana jika rekan bicara Anda di sebuah pesta yang melemparkan gosip tersebut? Dalam situasi ini, sebaiknya tunjukkan senyuman Anda, tapi jangan berikan komentar apa pun. Terkadang kita boleh saja mendengarkan gosip, tapi juga harus bisa menjaga objektivitas dan tentu saja wawas diri. Sebaiknya mencari cara yang sopan dan baik untuk menghindar dan tidak meneruskan pembicaraan tersebut. Pamit saja. Katakan ingin cari minum atau mau menyapa teman lain, atau keluar sebentar untuk menelepon.
  3. Do: Ngobrol tentang topik-topik ringan di luar urusan pekerjaan.
  4. Don’t: Menambahkan cerita pada gosip yang sedang disampaikan seseorang yang baru saja Anda temui. 
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar