08.33
0
Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang memiliki bau badan hingga Anda ingin segera menjauh darinya? Tentu ini sangat menjengkelkan. Namun, Anda perlu waspada. Sebab, apa yang terjadi pada orang tersebut juga bisa terjadi pada Anda. Banyak hal sederhana yang bisa memicu bau badan. Apalagi, kita tinggal di negara yang udaranya lembap dan panas sehingga mudah memicu timbulnya bau badan. Karena itu, dr. Amaranila Lalita Drijono, SpKK dari Perempuan Klinik dan Rumah Puan mengajak kita mengenali lebih dekat mengenai bau badan agar kita dapat mencegahnya. 


Dari Mana Asalnya? 
Tubuh kita memiliki dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin yang banyak terdapat pada telapak tangan, kaki, dan wajah, serta kelenjar apokrin yang tersebar di daerah tubuh yang ditumbuhi rambut. Keringat yang dikeluarkan kelenjar ekrin terdiri dari air dan garam, sementara kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang mengandung lemak, protein, dan karbohidrat. Kelenjar apokrin sering dijadikan kambing hitam timbulnya bau badan. Sebab, bau badan timbul jika bakteri alami pada kulit memecah protein sehingga menjadi asam. 

Dua jenis asam yang melepaskan bau tidak sedap itu adalah: 
  • Asam propionat atau asam proponat, yang memiliki bau seperti cuka. Asam ini merupakan hasil penguraian keringat oleh propionibacteria, yaitu sejenis bakteri yang hidup di saluran kelenjar sebasea manusia remaja dan dewasa. 
  • Asam isovalerik, yang memiliki bau seperti keju yang sangat kuat dan merupakan hasil penguraian keringat dengan bakteri staphylococcus.

Penyebab Bau Badan 
1.        Memiliki Bulu Lebih Banyak
Bau badan lebih berpotensi muncul pada orang-orang yang memiliki banyak bulu. Sebab, kelenjar apokrin berfungsi untuk meminyaki rambut. Jika bulu di bagian tersebut banyak, kelenjar apokrin tak dapat menguap sehingga menempel pada bulu atau rambut.  Alhasil, bakteri punya kesempatan lebih lama memecah protein yang terkandung dalam kelenjar apokrin. Tak heran jika umumnya pria memiliki bau badan yang lebih tajam daripada wanita. Hal itu terjadi karena bulu di tubuh pria lebih banyak sehingga kelenjar apokrin mereka lebih aktif. 
2.        Mengonsumsi Makanan Berbau Tajam, Pedas, dan Daging Merah
Ternyata, makanan yang kita konsumsi bisa memengaruhi bau badan, terutama makanan yang berbau tajam, seperti bawang, petai, dan lain-lain. Sebab, selain melalui urine dan feses, makanan juga dikeluarkan melalui keringat. Karena itu, tak heran jika masyarakat yang terkenal suka mengonsumsi kari yang mengandung banyak rempah, memiliki bau badan yang khas. Bau badan juga dapat muncul akibat sering mengonsumsi daging merah. Kandungan protein yang cukup tinggi pada daging merah dipecah oleh amoniak sehingga keringat yang keluar dari tubuh menjadi bau. Demikian juga  jika mengonsumsi makanan pedas. Suhu tubuh akan meningkat sehingga produksi keringat bertambah. Dengan bertambahnya keringat, bakteri punya kesempatan untuk memecah protein menjadi bau yang tidak sedap. 
3.        Tidak Menjaga Kebersihan Tubuh
Faktor terbesar seseorang memiliki bau badan tak sedap adalah karena perilaku tidak sehat yang tidak menjaga kebersihan tubuh, seperti jarang mandi, tidak mengganti pakaian berbahan  jins dalam waktu lama, menggunakan baju tebal saat panas, dan lain sebagainya. Semua kebiasaan itu memberi kesempatan bakteri untuk memecah protein pada keringat sehingga menghasilkan bau badan. 
4.        Akibat Penyakit
Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan bau badan adalah diabetes. Hal itu disebabkan oleh gula darah yang kurang terkontrol sehingga terjadi kondisi ketoasidosis yang dapat menyebabkan bau badan. Penyakit lever juga menyebabkan badan penderitanya mengeluarkan aroma tak sedap karena tubuh tak mampu mengeluarkan racun. 

Waspada Bagian Ini! 
Bau badan paling sering timbul di bagian-bagian tubuh berikut ini. Karena itu, jaga kebersihannya dengan lebih saksama. 
-        Ketiak
Bagian ketiak paling sering mengeluarkan bau karena di daerah tersebut bulu lebih lebat sehingga kelenjar apokrin bekerja lebih aktif. 
-        Kemaluan
Bau yang dikeluarkan dari daerah kemaluan biasanya lebih menyengat karena selain terdapat banyak bulu, kemaluan selalu tertutup. Alhasil, daerah kemaluan menjadi tempat nyaman bagi kuman untuk berkembang biak karena panas dan lembap. 
-        Kaki
Akibat menggunakan alas kaki tertutup selama berjam-jam, keringat yang dikeluarkan kelenjar pada kaki sulit menguap, sehingga bakteri mengurai keringat tersebut menjadi bau. Kondisi kaki yang lembap juga meningkatkan risiko perkembangan jamur yang dapat menimbulkan bau. 
-        Kulit kepala
Jika tidak mencuci rambut selama beberapa hari, pasti akan mengeluarkan bau tak sedap. Hal itu dipicu oleh sebum minyak yang berasal dari kelenjar sebasea dan folikel rambut. 

Paling Bau: Remaja 
Coba ingat-ingat, pernahkah Anda mencium bau badan  dari  tubuh  bayi atau anak-anak? Pasti hampir tidak pernah. Sebab, kelenjar apokrin belum terlalu aktif dan pada tubuh mereka belum tumbuh bulu. Berbeda pada remaja yang baru mengalami pubertas. Mereka mudah sekali mengeluarkan bau badan yang menyengat. Hal itu terjadi karena pada usia tersebut, yaitu 14-16 tahun pada wanita dan 15-17 tahun pada pria, kelenjar apokrin sangat aktif akibat hormon mereka sedang meningkat. Ditambah lagi, ketika memasuki masa remaja, bulu di tubuh, seperti pada ketiak dan kelamin, mulai tumbuh. Seiring bertambahnya usia, kelenjar apokrin mengecil sehingga bau badan tidak setajam ketika masih remaja. 
        
Jangan Malu Bertanya! 
Perlu Anda ketahui, tak mudah bagi mereka yang memiliki bau badan untuk menyadari bahwa dirinya mengganggu sekitarnya akibat bau badan tak sedap. Hal itu terjadi karena hidung dan indra penciuman mereka sudah terbiasa dengan bau yang dikeluarkan oleh tubuhnya sendiri. Karena itu, jika menyadari teman baik atau keluarga Anda mengalami masalah bau badan, tak ada salahnya untuk memberi tahu. Sebaliknya, Anda pun perlu melakukan pemeriksaan sederhana. Coba endus baju yang baru saja Anda pakai. Jika menemukan aroma menyengat, tanyakan kepada orang terdekat yang bisa berkata jujur, apakah Anda mengalami bau badan atau tidak. Jangan sampai Anda tidak sadar bahwa selama ini sudah mengganggu sekeliling Anda atau dijauhi orang karena bau. 

Hilangkan Sendiri 
Tak perlu buru-buru ke dokter jika ternyata Anda sadar mengalami bau badan. Perbaiki dulu gaya hidup Anda, lalu cek kembali apakah Anda masih bau badan atau tidak. Sebab, faktor utama seseorang mengalami bau badan adalah gaya hidup sehari-hari yang tidak menjaga kebersihan tubuh. 
  1. Kurangi mengonsumsi makanan yang berbau tajam dan pedas. Selain itu jangan terlalu banyak makan daging merah. Seimbangkan dengan konsumsi sayur. 
  2. Mandi minimal dua kali sehari agar bakteri tidak sempat memecah protein pada keringat. 
  3. Ganti pakaian, seperti jins dan pakaian dalam, secara teratur agar keringat tidak menumpuk. 
  4. Jangan malas mencukur bulu, terutama di daerah ketiak dan kemaluan, agar kelenjar apokrin tidak terlalu aktif.
Sumber: berbagai milis


0 komentar:

Posting Komentar