15.33
0

Pada suatu hari, seperti biasanya kami bekendaraan menuju ke suatu tempat, dan aku yang mengemudi. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba² awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.

"Bagaimana Ayah? Kita berhenti?", aku bertanya.
"Teruslah mengemudi!", kata Ayah.

Aku tetap menjalankan mobilku. Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun. Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Kulihat kendaraan² besar juga mulai menepi & berhenti.
"Ayah...?"
"Teruslah mengemudi!"
kata Ayah sambil terus melihat ke depan.
Aku tetap mengemudi dengan bersusah payah. Hujan lebat menghalangi pandanganku sampai hanya berjarak beberapa meter saja. Anginpun mengguncang²kan mobil kecilku. Aku mulai takut. Tapi aku tetap mengemudi walaupun sangat perlahan. Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, kurasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang. Setelah beberapa killometer lagi, sampailah kami pada daerah yang kering & kami melihat matahari bersinar muncul dari balik awan.
"Silakan kalau mau berhenti dan keluarlah", kata Ayah tiba².
"Kenapa sekarang?", tanyaku heran.
"Agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau berhenti di tengah badai".
Aku berhenti & keluar.Kulihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Aku membayangkan mereka yang terjebak di sana dan berdoa, semoga mereka selamat. Dan aku mengerti bahwa jangan pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dalam ketidakpastian & ketakutan kapan badai akan berakhir serta apa yang akan terjadi selanjutnya.

Jika kita sedang menghadapi "badai" kehidupan, teruslah berjalan, jangan berhenti, jangan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus kacau, menakutkan & penuh ketidakpastian. Lakukan saja apa yang dpt kita lakukan, & yakinkan diri bahwa BADAI PASTI BERLALU. Hadapi dengan Semangat.


Sumber: Unknown.

0 komentar:

Posting Komentar