02.34
0


Suatu hari, Ibu Abbas ditanya oleh para tabiin tentang apa yang dimaksud dengan kebahagiaan. ia menjawab bahwa ada tujuh tanda kebahagiaan hidup seseorang di dunia, yaitu :

  • pertama : Qalb syaakir, hatinya selalu bersyukur. bersyukur kepada Allah dan menerima apa yang ia peroleh serta memanfaatkannya untuk kebaikan. memiliki jiwa bersyukur berarti menerima apa yang ada dengan lapang dada. tidak ada keinginan yang besarnya melebihi genggaman tangan. pula tidak ada menggerutu jika yang diterima lebih kecil dari telapak tangan. seseorang yang pandai bersyukur niscaya cerdas memahami kasih sayang Allah. apapun yang diberikan Nya selalu bernilai dan membuatnya dekat kepada Nya. ia selalu menerima segala keputusan Allah dengan positif. bila sedang dirundung kesulitan, ia segera ingat sabda Rasulullah, " kalau kita sedang sulit, perhatikanlah orang yang lebih sulit daripada kita." bila seseorang terus bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat dan memberinya kemudahan-kemudahan yang lebih besar daripada nikmat yang telah diterima. berbahagialah orang yang pandai bersyukur!
  • Kedua : al-Azwaj al-Shalihah, pasangan hidup yang saleh. ia menciptakan suasana rumah teduh dan menurunkan keluarga yang saleh pula. indah dan menentramkan. di akhirat kelak, seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggung jawaban atas perannya membimbing istri dan anak. berbahagialah menjadi istri dari suami saleh yang selalu menagajak berbuat kebaikan. dan berbahagialah menjadi suami dari istri yang tulus mendampingi. para peneliti membuktikan, kesalehan (inner beauty) adalah 2/3 faktor penentu kebahagiaan hidup, sedangkan kecantikan atau ketampanan dan kekayaan hanyalah 1/3 darinya.
  • ketiga : al-Aulad Al Abrar, anak-anak yang saleh. anak-anak yang senantiasa berbakti dan mendoakan orang tua. ketika bertawaf, Rasulullah bertemu dengan anak muda yang pundaknya lecet-lecet. ketika selesai, beliau bertanya kepada anak muda itu, "kenapa pundakmu itu?" Anak muda itu menjawab, "rasulullah, aku dari yaman. aku mempunyai ibu yang sudah uzur. ia tidak mau jauh dariku. aku pun sangat mencintainya dan tidak akan pernah jauh-jauh darinya, kecuali ketika aku buang hajat, mengerjakan shalat, atau ketika beristirahat. selain itu, aku selalu menggendongnya. aku ingin bisa berbakti selama usianya masih ada." lalu anak muda itu bertanya, "apakah aku sudah termasuk orang berbakti kepada orang tua?' rasulullah memeluk erat anak muda itu dan mengatakan, "sungguh! Allah meridhaimu. Kau anak saleh. anak berbakti. tapi ketahuilah, anakku, cinta orang tuamu kepadamu tidak akan ditandingi oleh kebaikanmu kepadanya."
  • keempat : al-Bi'ah al-shalihah, lingkungan yang baik dan kondusif untuk keimanan kita, yaitu lingkungan yang senantiasa mengingatkan dan mendorong kita pada kebaikan. kita boleh mengenal siapapun, tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. dalam sebauah hadist, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang saleh, yaitu orang yang selalu mengajak kebaikan dan mengingatkan bila kita berbuat salah. sebab, orang saleh memiliki pancaran cahaya yang dapat menerangi orang-orang di sekitarnya. maka, berbahagialah jika Anda selama ini berada di lingkungan dan orang2 yang mendorong anda berbuat baik. itulah lingkungan yang saleh.
  • kelima : al Mal al Halal, harta yang halal. yang terpenting dalam Islam kualitas harta, bukan kuantitas harga. ini bukan berarti Islam tidak menganggap penting umatnya menjadi kaya. diceritakan dalam riwayat Imam Muslim, suatu ketika, Rasulullah menjumpa seorang sahabat yang berdoa dengan mengangkat tangan. "kau berdoa sudah bagus," kata beliau. "namun sayang, makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal yang kau miliki didapat secara haram. bagaimana bisa doanya dikabulkan?!"
  • keenam : tafaqquh fi al-din, semangat mempelajari agama. hal itu diwujudkan delam mengkaji, memahami dan mengamalkan imu-ilmu agama. semakin seseorang belajar, semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi agama. hanya dengan ilmu agama hidup manusia akan terarah. hanya dengan ilmu, amal manusia bernilai pahala. Allah menjanjikan kebaikan bagi umat-Nya yang menuntut ilmu. semakin ia belajar, semakin ia mencitai agamanya, dan semakin mencintai Allah dan RasulNya. cinta inilah yang akan menerangi dan menenteramkan hatinya. berbahagialah orang berilmu dan bersemangat menuntut ilmu.
  • ketujuh : umur yang berkah. artinya, semakin tua semakin mulia. setiap detik yang dimiliki diisi dengan amal baik. berkualitas. bila hidup diisi untuk kebahagiaan lahiriah semata, hari tua akan diisi dengan banyak kekecewaan. ia selalu berangan-angan tentang kebahagiaan, sementara tubuhnya semakin renta, tak sanggup memenuhi apa yang diangankannya. sebaliknya, bila hidup digunakan untuk mempersiapkan bekal bertemu Allah, maka semakin tua seseorang akan semakin bahagia, optimis dan bergairah. tidak ada ketakutan untuk meniggalkan dunia fana ini. berbahagialah orang yang umurnya berkah. kebaikan dan karyanya melampaui usianya.
Sumber : http://www.facebook.com/notes/-istana-pelangi-7-bidadari-/7-tanda-kebahagiaan-menurut-ibnu-abbas/166245743464272

0 komentar:

Posting Komentar