08.14
0
Mimpi adalah aktivitas yang dilakukan pada saat seseorang tertidur. Menurut teori psikoanalisa, mimpi adalah sebuah keinginan atau hasrat seseorang dalam dunia nyata yang ditekan ke alam bawa sadar manusia, yang muncul dalam bentuk mimpi. Sehingga, mimpi bisa diartikan dan dianalisis untuk menggambarkan keadaan psikologis seseorang.


Pada waktu seseorang tertidur, hubungan dengan dunia luar akan terputus, bahkan hubungan antara otak dengan fisiknya bisa terdapat gap/pemisah. Sehingga seseorang yang tidur dan bermimpi dapat menghasilkan mimpi yang diingat atau ada sebuah mimpi yang memang tidak diingat sama sekali pada saat terjaga.

Menurut sumber pengendalinya, mimpi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Mimpi yang dikendalikan oleh aktivitas otak
Mimpi yang dikendalikan oleh otak adalah mimpi yang disimpang dalam alam bawah sadar manusia. Mimpi ini juga bermacam-macam, tergantung nyenyaknya tidur seseorang (REM atau non-REM). Tetapi mimpi yang dikendalikan oleh otak ini, biasanya akan diingat pada saat terjaga, mulai dari teringat samar, hingga teringat jelas (tergantung dari tidur REM atau non-REM)

Mimpi yang dikendalikan oleh aktivitas fisik
Mimpi yang dikendalikan oleh aktivitas fisik, adalah sebuah mimpi yang menghasilkan gerakan atau suara yang tidak dikendalikan oleh otak. Mimpi ini seperti bangun dari tidur dan berjalan membuka pintu (masih dalam keadaan tidur), ngigau, memukul-mekul tempat ditidur dan lain-lain.  Mimpi yang dikendalikan oleh fisik lebih banyak dalam bentuk gerakan, dan mimpi tersebut kebanyakan tidak dingat bahwa kita melakukan aktivitas tersebut pada saat terjaga. Hanya orang lain yang bisa melihat kita, bahwa tadi malam kita sedang bermimpi.

Tetapi terkadang ada sebuah mimpi yang menyatukan antara aktivitas otak dengan dengan fisik. Seperti bermimpi dikejar-kejar makhluk aneh, dan berusaha berlari sekerasnya, tetapi tidak bisa melangkah, dan ada saat terbangun badan terasa lelah dan masih mengingat mimpi tersebut. Terkadangpula, ada sebuah mimpi yang merupakan sambungan perisitiwa dari kejadian pada waktu terjaga, dan bersambung dalam tidur, dan biasanya mimpi jenis ini bisa dikendalikan alurnya oleh si pemimpi, tergantung dari tidur keadaan tidurnya, apakah dalam kedaaan REM atau non-REM.

0 komentar:

Posting Komentar